Senin, 10 Agustus 2020

Mari berpacaran di kuburan

Entah karena peduli apa hingga aku menghadiahkan kau seikat malaikat maut dalam buket kafan terbaik.

Kau menciumku dalam keabadian ketika hari itu kuberikan hadiah itu berikut hujan yang lupa untuk berhenti

Tanpa peduli, kita berpacaran di kuburan bersama bunga kamboja dengan iringan tahlil dan air mata yang menguap di tanah merah


Kranggan, Pondok Gede. 2008

--

Ini adalah bagian dari seri puisi-puisi lama yang di tulis sekitar 2007-2008 di Depok dan Kranggang, Jawa Barat. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar