Selasa, 03 Juni 2014

Lautan

Hati yang kecewa itu seperti lautan yang memeluk mu pada malam-malam yang jenuh. Ketika kau terus melangkah diantara panggilannya yang melembutkan pasir bagi telapak mu. Ia mencintai mu tanpa memerlukan jawaban, hanya jejak-jejak yang kau tinggalkan di bibirnya. 

Dan hanya dalam pejam, kau bisa menyaksikan hamburan jutaan plankton dan ubur-ubur berwarna jingga berlerai dari tepi cakrawala. Mereka berkerumun di ujung-ujung senja dan dengan jari tangan mu kau letakan ciuman paling hangat kedalam ombak yang berkilauan.

Engkau lalu berperasangka: 
kelak jika lautan dan dirinya yang berwarna jingga itu sampai di tepi pantai. Ia akan mencari sepasang matamu untuk di cium atau hinggap di pipimu sebagai sesuatu yang akan engkau kenang.

Tiba-tiba aku jatuh cinta,
jatuh di ujung daun jendela yang kau buka.

Kau buka untuk menunggunya.


Juni 2014