Selasa, 30 Mei 2017

Ketika Juni terasa panas dan kita lupa untuk mengucapkan selamat tinggal

Bulan Juni belum juga habis, masih terasa di dalamnya
ada garis-garis halus turun rintik-rintik seperti
garis putus-putus dalam kartu pos yang tak pernah
sampai ke alamat rumah kita

Disadari pula waktu telah begitu panjang terurai seperti cahaya yang menangkap bening pada bulan Juni yang panas, di sebuah halte yang kita telah lupa namanya.

Kita mengerti mereka yang bercahaya melintas di sana-sini, namun
kita tidak mengerti makna alam: panggilan tanda yang mengajak
kita menerjemahkan arti. Sederhana.

Padahal kita hanya ingin duduk saja di halte itu, menunggunya datang,
menyeka pundak, membuka payungnya
dan meminta kita bercerita
tentang Juni yang masih juga belum
habis-habis kita nikmati