Senin, 31 Agustus 2015

Sebab kita tak pernah tau kapan kamu berhenti menjelma menjadi cuaca

1.
KITA adalah residu rindu yang berterbangan di udara ketika cuaca nampak seperti dirimu yang seringkali mengubah dirinya. Kita bukanlah sepasang sepatu seperti dalam lirik lagu milik mu yang menetes dari pengeras suara yang aku dengar diantara suara mu yang menghilang, sebab kata hati sering kali terlalu lirih untuk di dengar bukan? Katamu suatu kali pada tepi pantai yang kekuningan.

Mungkin sebab itu kau merasa perlu memisahkan dirimu dengan nyala api yang melelehkan tubuh kita menjadi satu. Mungkin kau adalah ruang kosong berisi gaung dari rindu, memantul dari setiap sisi perasaan yang penuh luka. Mungkin sebab itu kita sebetulnya adalah sepasang ragu yang berjalan tanpa alas, meninggalkan sepasang sepatu di belakang dan bertelanjanglah pada jalanan yang terjal.

2.
AKU.
Mungkin adalah residu dirimu yang tersisa.