Sabtu, 01 Desember 2018

Ekstrimis Pesimis

Landai, itulah sebuah jenjang waktu ketika aku mulai masuk ke dalam kantung pikiran ku yang penuh dengan perkara, cita-cita yang pengecut dan kecanggungan, seperti jalur bulir-bulir biji kabut mimpi yang ku rajut lalu ku urai kembali, ku rajut lagi, ku urai lagi. Seperti permainan bola tanpa gol yang penuh lika-liku dan luka-luka.

Namun wasit sudah menentukan, aku harus maju ke depan, tanpa pilihan. Pistol sudah di kokang, landasan pacu sudah di gelar, penonton sudah gempita. Sorak-sorak buyar dari bangku penonton..

Dor!