Jumat, 21 Desember 2012

Empat alasan saya benci bulan Desember


1/
Saya benci bulan Desember yang selalu datang dengan basah dan tidak pernah surut.
Desember yang rindunya meluap hingga semata kaki,
Ketika saya terpaksa harus berlari sepanjang trotoar menerjang hujan yang rintih-rintih
hanya agar segera sampai di rumah untuk mencari hangat mu di seberang telepon.

2/
Saya benci bulan Desember yang serupa pohon cemara yang kuyu,
yang retak dahannya menahan embun agar tak lekas lepas dari tepinya
Embun yang tak perlu berwarna untuk membuat daun jatuh cinta.

3/
Saya benci bulan Desember yang mengingatkan tentang cangkir mu yang
kau tinggal di rumah ini. Cangkir keramik bergambar bunga warna-warni,
cangkir yang kita beli setahun lalu, cangkir yang menahan setiap retak kisah
yang lahir di sini.

4/
Saya benci bulan Desember ketika para tetangga merayakan tahun baru,
ketika kembang api dan petasan berpendar lalu meletus di angkasa
ketika saya sadar ternyata letupan itu juga terasa hingga
jauh di dalam dada..

21 Desember 2012
Jakarta

2 komentar:

  1. sajaknya manis, tapi nelangsa betul. seperti biasa, selalu bikin jatuh cinta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih rika,untuk komentarnya yang -seperti biasa, selalu bikin saya sumringah. :-)

      Saya emang gk bisa bikin sajak yg bahagia

      Hapus