Kamis, 27 September 2012

Denpasar setelah hujan pagi ini


Saat itu cahaya masuk melalui kusen-kusen jendela
yang kemudian jatuh pada pegangan pintu, lalu menyusup ke jejeran buku pada rak kita yang tak pernah rapi,
hingga akhirnya bertahan di sela-sela bulumata mu. Menjelma menjadi udara tipis yang meniupkan mimpi mu
hingga terbawa keluar, menggoda burung yang bersitahan pada ranting-ranting. 

Hujan masih memeluk mu di ruangan ini.
Hingga tanpa terasa rintik-rintiknya mulai merembas
ke dalam pori-pori

Aku adalah perahu yang akan mengantar mu kembali ke dalam tidur. 
Lalu aku adalah anak sungai yang lahir dari rahim cinta mu.. Katamu berbisik..

kemudian gerimis menarik kusen jendela yang lupa kau tutup

- Rindu lahir berlembar-lembar


Sanur 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar