Jumat, 21 September 2012

Cafe



1/
Bulan Juni belum habis, masih terasa di dalamnya
ada garis-garis hujan yang halus turun rintik-rintik dalam hatinya.
Seperti garis putus-putus dalam kartu pos yang tak pernah sampai ke alamat mu.

Disadari pula waktu telah menariknya begitu panjang terurai seperti rambutmu,
bening menangkap cahaya seperti matanya pertama kali menatap mu.
Pada bulan Juni yang panas, di sebuah cafe yang kau telah lupa namanya.

2/
Dia mengerti tentang garis-garis hujan yang melintang di sana-sini, namun
Ia tidak mengerti makna alam: panggilan tanda yang mengajak
hatinya mencintai mu.

Sederhana.

Dia hanya ingin duduk saja di cafe itu, menunggu engkau datang,
lalu menyeka pundak mu, meminta mu duduk
dan mendengarkan cerita mu
bersama lampu-lampu
yang menatap mu lembut

Denpasar 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar