Selasa, 12 November 2013

Musim Hujan datang kembali

                                                              - DSR

Aku tak sempat menulis sajak untuk mu hari ini
Begitu pesan singkat yang aku terima dari balik rindu yang turun dari siang tadi.
Mengapa perasaan mengalir meliuk menggenang lalu beriak setiap kali
aku bayangkan kau datang dengan kacamata berembun di balik helm
Aku terlambat lagi bukan?

wangi daun lembab, bis bis berwarna merah, lampu lampu merkuri di jalan
semuanya memaafkan mu. Kamu tau?
Lalu senyum mu merobek separuh rindu yang aku simpan di dalam saku.

Mungkin saja sebetulnya kita hanya sepasang kata dalam sajak murahan
yang di tulis ketika sedang gelisah. Mungkin saja Aku dan Kamu
kemudian tersesat dalam lompatan-lompatan diksi dan kalimat
di antara mobil-mobil dan pedagang malam. Mungkin saja kali ini
kau sempat datang dan mengajak ku menghitung jumlah
genangan di jalanan yang banyak jumlahnya karena rindu yang tak terbendung.


November 2013

2 komentar:

  1. duh duh, sajak-sajakmu selalu bikin jatuh cinta, tikooo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh.. duh.. saya tersanjung :)
      Terima kasih Rika!

      Hapus