Senja terasa manis di ujung lidah saat pasir hitam pesisir menggulung
kita di ujung tanjung Enim: Balada rakit yang di kayuh ke tepi hutan bakau,
tempat rasa sakit terasa payau
Aku menemukan pecah mu setelah berulang kali di hantam karang,
berdebur suaranya hingga ke muara air mata ku yang gersang
Lalu melebur menjadi buih-buih asin yang merasuk kedalam
luka mu hingga kau menggelinjang
menggenggam tepi layar perahu kita yang
nampak tak imbang
Kau berbisik padaku dengan lirih:
angin terus mengantar ku hingga ke pelabuhan
mendorong busur perahu hingga ke tepian..
Disanalah aku saksikan senja mengingkari janji kita
Lampung 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar