Kita bertemu pada suatu musim layang-layang
di sebuah kota yang telah lama terhapus dari peta
juga dari ingatan ku tentang jalan menuju rumah mu.
Ketika dulu pernah aku menulusuri setiap tikungannya
Dengan sebotol kunang-kunang dan buku sajak yang
menyimpan nama mu di halaman pertama.
Menyeret tubuhku mencari alamat yang tercecer
di antara tiang-tiang dan pucuk cemara.
Disinilah, di kota ini. Kenangan akan kembali memperbarui dirinya.
Kembali mengingatkan ku bahwa senyum dan perasaan
tidak akan cukup untuk melawan mereka.
Mereka yang juga seperti kita.
Namun berbicara dengan bahasa yang berbeda.
Mereka yang tidak mengerti bahasa ombak,
tidak mengerti panggilannya yang merambat.
Ketika kita telusuri pantai dengan
pipi yang hangat oleh matahari. Ketika
kau akhirnya menggegam kenangan itu dengan
air mata yang hangat
Di musim layang-layang ini
kita kembali menambatkan diri ke angkasa.
Membumbung menatap senja
dan menukarnya dengan
seluruh hal yang kita miliki
sanur 2011
aku jatuh cinta pada semua sajak di sini!
BalasHapusMakasih Rika, kamu mungkin satu-satunya orang yang pernah datang ke blog ini haha. Selamat datang ya.. maaf berantakan isinya : )
Hapus