Senin, 22 Agustus 2016

Menulis Sajak

Senja jatuh di balik jendela kaca taksi yang membawa mu
menjauh
meninggalkan kota ini. Aku.

Juga bau hujan siang tadi,
menguap
ke udara yang kini terasa asing.
Memenuhi pikiran ku dengan
kenangan kenangan
yang tak sempat menjadi impian.

Senja yang rawan, senja yang kesepian.
Lampu-lampu jalanan menyala, tetangga
mulai kembali pulang, berita telah
habis di tivi dan koran pagi telah
jadi alas untuk tidur.

kini malam telah turun

Di jakarta.
Di sudut bar yang paling
gelap, di dasar gelas yang paling
dalam, aku terasing menulis sajak
untukmu.

Singapore 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar