1/
Aku ingin kau menjadi bulan november yang lengket merekat pada ingatanku tentang jalan berbatu menanjak mengitari bukit menuju rumah tempat kita mulai lagi menghitung kata dan menyaring makna. Percakapan kita tanpa suara, busana kita tanpa sutra.
2/
Jantung kita berdetak bersahut-sahutan dengan nyanyian api, tarian serangga, dan gendang bongkahan batu. Semua merayakan, mempertegas kesunyian. Khusyuk di telan puisi.
3/
Kata-kata berserakan di sepanjang jalan yang berliku seperti cerita yang tak selesai perihal cuaca yang terlunta-lunta mengajarkan kita memahami kedalaman udara. Bahasa angin dan paras bunga-bunga.
Singapura
2019
Aku ingin kau menjadi bulan november yang lengket merekat pada ingatanku tentang jalan berbatu menanjak mengitari bukit menuju rumah tempat kita mulai lagi menghitung kata dan menyaring makna. Percakapan kita tanpa suara, busana kita tanpa sutra.
2/
Jantung kita berdetak bersahut-sahutan dengan nyanyian api, tarian serangga, dan gendang bongkahan batu. Semua merayakan, mempertegas kesunyian. Khusyuk di telan puisi.
3/
Kata-kata berserakan di sepanjang jalan yang berliku seperti cerita yang tak selesai perihal cuaca yang terlunta-lunta mengajarkan kita memahami kedalaman udara. Bahasa angin dan paras bunga-bunga.
Singapura
2019
sajak ini bikin aku ingin jatuh cinta!
BalasHapus