Malam muncul dari kopi dan gula yang diaduk seorang penari dangdut. Rasanya manis, semanis senyum merah biduan perapal mantra lagu-lagu kegembiraan asmara dan durhaka.
Dibawakannya lagi tembang lagu tentang penyair yg hatinya babak belur mencintai durjana yang tak kasmaran. Dalam matanya yg redup saya nyalakan rembulan 15 watt agar hati yang telah gelap dan terlupakan di kota yang ramai dengan kesepian ini jadi terang rupawan.
Dendangnya mengalun menggoyang hidup saya yang lurus. Dentum gendang dan tiupan suling yang gundah membawa saya ke sebuah rumah yang menguarkan bau keringat tubuhnya, merangkainya menjadi nada melodi bertingkat tempat segala kenang dan kesusahan tertidur di dalamnya
2017
Jumat, 18 Agustus 2017
Selasa, 15 Agustus 2017
Sebagaimana
Kpd yg berulang tahun
kau adalah segumpal cahaya yang
menggugurkan daun-daun
menggetarkan ranting-ranting lalu
menghidupkan tunas
kemudian membakarnya dengan panas.
Sebagaimana matahari,
kau pandai merawat luka,
menciptakan musim dan
segala cuaca dari riak tawa
menyemai biji-bijian di
ladang hampar tempat kau menumbuhkan
akar-akar yang menjerat
pikiran-pikiran ku
Sebagaimana matahari:
pada akhirnya kau akan tenggelam
di garis cakrawala.
Menjelma senja semburat merah mega-mega
yang akan menutup dunia ku
dengan selimut malam yang
gelap tanpa cahaya
menyemai biji-bijian di
ladang hampar tempat kau menumbuhkan
akar-akar yang menjerat
pikiran-pikiran ku
Sebagaimana matahari:
pada akhirnya kau akan tenggelam
di garis cakrawala.
Menjelma senja semburat merah mega-mega
yang akan menutup dunia ku
dengan selimut malam yang
gelap tanpa cahaya
2017
Senin, 14 Agustus 2017
Penghunus Hujan
Jalanan basah, udara wangi darah,
Kulihat kau datang tergesa-gesa masuk kedalam rumah.
Tubuhmu basah.
Kulihat kau datang tergesa-gesa masuk kedalam rumah.
Tubuhmu basah.
hujan baru saja mati di ujung jalan, ditembak
mayatnya dilempar ke selokan,
timbul tenggelam.
2017
timbul tenggelam.
2017
Minggu, 13 Agustus 2017
Email dari Kyoto
Dalam surat itu ada selembar foto saat kau menyihir pohon, jalan dan selokan dengan rahang bunga dan kuntum-kuntum muara dalam percikan kolam penuh gangga mengabadikan drama dalam potongan cahaya keemasan.
2017
2017
Jumat, 11 Agustus 2017
BUYAN
Kau berlayar sambil memandang sepi,
menciumi wanginya cahaya,
sendirian saja tanpa menyadari
ada aku yang memekik di seberang sini
sendirian saja tanpa menyadari
ada aku yang memekik di seberang sini
Menyibak riak-riak menggerakan daun jati.
Menghempas bunga-bunga
2017
Menghempas bunga-bunga
2017
Senin, 07 Agustus 2017
Nazim yang datang sebanyak-banyaknya
Dapat dikatakan, kini ia telah merdeka!
Setelah hakim menyatakan ia adalah seekor manusia.
Ia lalu lari mengejar papan iklan yang berjajar seperti pasukan.
Aku rindu kalian, sungguh!
Ketika ia menyatakan demikian, aku tak sengaja menemuinya.
Dengan rokok filter di antara jarinya ia bercerita pada ku:
Penyair adalah tanda akhir jaman yang paling nyata,
ketika setiap orang mampu menulis sajak maka
lekaslah kau bertobat.
Lalu adzan Jum'at mulai mengajak kami memasuki sebuah rumah.
Kami diam sejenak karena seseorang yang tak kami kenal
menasehati kami di mimbar depan.
Astaga, DIA adalah penyair paling merdeka!
Langganan:
Postingan (Atom)