Aku ingin cerita tentang ini dan itu
Selasa, 11 Agustus 2020
Kering
Senin, 10 Agustus 2020
Mari berpacaran di kuburan
Entah karena peduli apa hingga aku menghadiahkan kau seikat malaikat maut dalam buket kafan terbaik.
Kau menciumku dalam keabadian ketika hari itu kuberikan hadiah itu (berikut juga hujan yang lupa untuk berhenti)
Tanpa peduli, kita berpacaran di kuburan bersama bunga kamboja dengan iringan tahlil dan air mata yang menguap di tanah merah.
Kranggan, Pondok Gede. 2008
Bicara tentang cinta yang tanggung
Karena tanggung,
maka aku merasakan jika kabut sering kali turun diantara jarak nafas ku dan nafas mu
Kamu berkata dengan kalimat tak selesai, aku menjawab dengan tergesa-gesa
Karena tanggung,
maka udara sering kali menjadi gas asing yang menghalangi diantara auramu aura ku
Kenapa harus begitu?
Semenjak aku bercerita tentang senja dan sore
dan terselip gerimis, aku berpaling dari nyawa dan kata-kata yang
terbatas artinya.
Meledak perasaan di dada..
Karena tanggung, suara ku sedikit tertahan setiap kali wajah mu dan wajah kita berpandang..
Depok, 2008
Menangisi Diri
Bagaimana caranya aku begitu lupa ketika hari itu
aku menemukan sedikit nada di telingaku yang telah lama
mendengarkan bingar mereka
Bagaimana pula caranya tiba-tiba itu melesat begitu saja
sehingga aku benar-benar yakin
bahwa tangis hanyalah bagi yang mencintai kenangan
Aku membusungkan dada di hadapan sore yang terbenam
sementara di tengkuk ku tergores riak yang diam-diam
berkata:
Jika ini sakit, kau sudah rasa segala nikmat, namun kau alpa
hingga yang berkuasa menurunkan sedikit sesal untukmu
Aku diam, sementara Kau tabur burung-burung camar di atas sore
yang kini telah sunyi..